Peranan Jamur dalam Kehidupan
Oncom merupakan salah satu makanan khas Sunda hasil fermentasi oleh jamur Ascomycotina. Itulah salah satu keuntungan dari jamur. Selain bersifat menguntungkan, beberapa jenis jamur bersifat merugikan pada tumbuhan, hewan, dan manusia karena dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Berikut ini akan dijelaskan contoh – contoh jamur yang bersifat menguntungkan dan merugikan.
1. Peranan Jamur yang Menguntungkan
Jamur mempunyai peran sebagai dekomposer, yaitu menguraikan sisa – sisa
organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal
ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi
kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi
biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan – perombakan atau daur ulang
nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, jamur
memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Disamping itu, jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan
akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikoriza
merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Bentuk
simbiosis lain dari jamur adalah lumut kerak. Lumut kerak merupakan oganisme
yang mampu hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrem dan sangat sensitif
terhadap pencemaran udara. Sehingga lumutkerak ini biasa digunakan sebagai
bioindikator kualitas udara.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat –
obatan. Sebagai contoh, jamur yang termasuk kelompok Zygomycota, misalnya
Rhizopus dapat digunakan secara komersial pada pembuatan tempe.
Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk
mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning
yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Berikut jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan bagi manusia :
- Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.
- Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.
- Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.
- Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.
- Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat.
- Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah.
- Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin (antibiotik).
- Ganoderma lucidum, Sebagai bahan obat.
- Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.
- Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
- Neurospora crassa, Untuk membuat oncom.
- Volvariella volvacea (jamur merang), Auricularia polytricha (Jamur kuping) dan Pleutus sp. (jamur tiram) , sebagai Jamur konsumsi.
2. Peranan Jamur yang Merugikan
Beberapa jenis jamur ada juga yang merugikan karena menyebabkan penyakit pada
tumbuhan, hewan dan manusia. Misalnya beberapa jamur mikroskopis menghasilkan
rancun, seperti aflatoksin yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu,
jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut
jenis jamur yang merugikan :
·
Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada manusia.
·
Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru – paru burung.
·
Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kemaian bagi yang memakannya.
·
Ustilago maydis : Parasit
pada tanaman jagung dan tembakau.
·
Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet.
·
Microsporum sp. dan
Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu.
·
Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah serta menimbulkan noda – noda
berwarna hitam pada hospes (inangnya).
·
Candinda albicans : Infeksi
pada vagina.
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya
dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada
jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang
multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut
hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun
jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium
dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai
benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi
membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel
eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh
dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk
dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel
ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan
oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat
parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ
penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat
heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan
mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia
lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya
dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit
jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah
susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari
organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar
jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah
melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap
makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada
liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam
lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup
di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme
air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur
menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai,
jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora
aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka
spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur
melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan
terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi
dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan
tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti
sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk
dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam
waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk
sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri
seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan
dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan
penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
- Biasa hidup sebagai saprofit.
- Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
- Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
- Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.
- Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi
Zygomycota adalah sebagai berikut.
- Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.
- Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.
- Rhizopus sp., yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang lembap.
2. Ascomycota
Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak
bersekat seperti pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding
sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau
bersimbiosis.
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak
dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti,
nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh
jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces
cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac
(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium
sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan
oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit adalah jamur Saccharomycosis
yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan
ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).
Askus yang dihasilkannya jamur Ascomycota memiliki
bentuk yang bermacam-macam dan inilah yang menjadi dasar untuk
mengklasifikasikan Ascomycota. Beberapa macam bentuk Ascomycota adalah sebagai
berikut.
- Kleistotesium
Kelompok jamur ini berbentuk bulat tertutup yang merupakan ciri dari kelas Plectomyces. Contoh jamur ini antara lain genus Penicillium dan Aspergillus. - Penicillium, misalnya P. camemberti dan P. requeforti untuk pembuatan keju. P. notatum dan P. chrysogenum dapat menghasilkan antibiotik. Sporanya berupa konidia, berwarna hijau kebiruan, dan berkembang biak secara vegetatif. Jamur ini dapat dijumpai pada makanan yang busuk seperti roti, kentang, nasi, yang berarti dia hidup sebagai saprofit.
- Aspergillus, jamur ini dapat tumbuh di mana-mana, sporanya berupa konidia. Banyak sekali manfaat dari jamur ini, antara lain untuk pembuatan makanan dan minuman. Misalnya, Aspergillus niger untuk pembuatan sale, agar-agar, atau menjernihkan sari buah. Aspergillus oryzae untuk pembuatan tape, sake, melunakkan adonan roti. Aspergillus wentii untuk pembuatan kecap, tauco, dan sake. Selain menguntungkan, ada juga jenis Aspergillus yang merugikan seperti Aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoksin.
- Peritesium
Pada kelompok jamur ini, askokarpnya berbentuk botol yang merupakan ciri dari kelas Pyrenomycetes, contoh yang terkenal dari jamur ini adalah sebagai berikut. - Neurospora merupakan jenis jamur yang dimanfaatkan pembuatan oncom.
- Roselinia arcuata. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kayu yang mati.
- Xylaria tabacina. Biasanya jamur ini terdapat di pegunungan pada pohon yang busuk, bentuknya bulat panjang bertangkai dengan warna kehitam-hitaman.
- Apotesium
Bentuk askokarp jamur ini seperti cawan atau mangkok, contohnya antara lain, - Peziza aurantia, hidup sebagai saprofit di sampah;
- Marshella esculenta, Tuber sp., dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
- Askus Te-lanjang
Golongan jamur ini tidak membentuk badan buah yang merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh jamur yang terkenal adalah sebagai berikut. - Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini lebih dikenal dengan nama pasaran ragi/kamir/yeast, yang dapat digunakan untuk membuat tape, roti, dan alkohol.
- Candida albicans. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit kandidiasis, yaitu suatu penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran pencernaan.
- Trichoderma. Jamur Trichoderma dapat menghasilkan enzim selulose yang dipakai untuk menguraikan selulosa. Biasanya dimanfaatkan untuk produksi Single Cell Protein.
3. Basidiomycota
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium.
Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah
atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti
payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh
buah berbentuk payung.
Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu
tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe
merupakan suatu massa miseliumyang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh stipe.Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut
velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisapembungkus
yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung,
berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
Beberapa contoh Basidiomycota yang penting adalah
sebagai berikut.
- Volvariella volvacea dan Agaricus bisporus, jamur yang dibudidayakan untuk dimasak sebagai bahan makanan. Jamur ini ditanam pada medium yang mengandung selulosa (misalnya jerami) dengan kelembapan tinggi.
- Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur ini enak dimakan, hidup pada batang tumbuhan yang telah mati.
Beberapa contoh Basidiomycota yang merugikan adalah
sebagai berikut.
- Puccinia graminis, jamur ini hidup parasit pada rumput.
- Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung, menyerang sukam daun , tongkol, jumbai dan tangkai. Kamu yang paling menyolok jika tanaman jagung diserang jamur ini adalah adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya menjadi jauh lebih besar dari ukuran normal.
- Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar pada tanaman coklat, kopi, teh, karet dan tanaman perkebunan lain.
- Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan kerusakan pada kayu.
4. Deuteromycota
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak
dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus
maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau
Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna
(jamur imperfeksi). Berikut ini adalah ciri-ciri Deuteromycota:
- Banyak bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan, manusia, dan tumbuhan.
- Reproduksi askesual dengan kondium dan seksual belum diketahui.
- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah.
- Hifa bersekat.
- Tubuh berukuran mikroskopis.
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang
menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak
kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun
inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman;
Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kutu air; Epidermophyton microsporum
yang menyebabkan panu; Tychophyton tonsurans yang menyebabkan ketombe di
kepala. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom
(Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).
Simbiosis Jamur
1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan
ganggang. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga
tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara.
Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu
cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi. Lumut
kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan
yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan
perintis.
a. Ciri-Ciri Lumut Kerak
Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan
terhadap kekeringan dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan
tersengat matahari secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi
tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain
lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun,
pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang.
Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan
gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium
ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc,
tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta),
seperti Cystococcus dan Trentepohlia. Dari simbiosis ini, jamur
memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat
autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof dapat menyediakan air,
mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain
itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
b. Reproduksi Lumut Kerak
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan
dengan fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang
sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu,
reproduksi aseksual dapat dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang
yang terbungkus hifa dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka
sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.
Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh
tiap-tiap makhluk hidup. Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual
sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan
terjadi simbiosis lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru.
c. Peran Lumut Kerak bagi Kehidupan
Manusia
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran
udara, pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup
atau indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut kerak dapat
melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.
2. Mikoriza
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menyebut jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa
anggota jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang
menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini
merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat zat
organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya
saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat
hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.
Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk
jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan
akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
Peranan Jamur dalam Kehidupan
Oncom merupakan salah satu makanan khas Sunda hasil fermentasi oleh jamur Ascomycotina. Itulah salah satu keuntungan dari jamur. Selain bersifat menguntungkan, beberapa jenis jamur bersifat merugikan pada tumbuhan, hewan, dan manusia karena dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Berikut ini akan dijelaskan contoh – contoh jamur yang bersifat menguntungkan dan merugikan.
1. Peranan Jamur yang Menguntungkan
Jamur mempunyai peran sebagai dekomposer, yaitu menguraikan sisa – sisa
organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal
ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi
kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi
biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan – perombakan atau daur ulang
nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, jamur
memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.
Disamping itu, jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan
akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikoriza
merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Bentuk
simbiosis lain dari jamur adalah lumut kerak. Lumut kerak merupakan oganisme
yang mampu hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrem dan sangat sensitif
terhadap pencemaran udara. Sehingga lumutkerak ini biasa digunakan sebagai
bioindikator kualitas udara.
Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat –
obatan. Sebagai contoh, jamur yang termasuk kelompok Zygomycota, misalnya
Rhizopus dapat digunakan secara komersial pada pembuatan tempe.
Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk
mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning
yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.
Berikut jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan bagi manusia :
- Rhizopus stolonifer, Untuk membuat tempe.
- Rhizopus nigricans, Menghasilkan asam fumarat.
- Saccharomyces cerevisiae, Untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir.
- Aspergillus oryzae, Mengempukkan adonan roti.
- Aspergillus wentii, Untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat.
- Aspergillus niger, Untuk menghasilkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah.
- Penicillium notatum dan P. chrysogenum , Menghasilkan penicillin (antibiotik).
- Ganoderma lucidum, Sebagai bahan obat.
- Penicillium roqueforti dan P. camemberti, Untuk meningkatkan kualitas (aroma) keju.
- Trichoderma sp., menghasilkan enzim selulase.
- Neurospora crassa, Untuk membuat oncom.
- Volvariella volvacea (jamur merang), Auricularia polytricha (Jamur kuping) dan Pleutus sp. (jamur tiram) , sebagai Jamur konsumsi.
2. Peranan Jamur yang Merugikan
Beberapa jenis jamur ada juga yang merugikan karena menyebabkan penyakit pada
tumbuhan, hewan dan manusia. Misalnya beberapa jamur mikroskopis menghasilkan
rancun, seperti aflatoksin yang dihasilkan oleh sejenis kapang. Selain itu,
jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Berikut
jenis jamur yang merugikan :
·
Aspergillus flavus : Menghasilkan aflatoksi, menyebabkan kanker pada manusia.
·
Aspergillus fumigatus : Kanker pada paru – paru burung.
·
Amanita phalloides : Mengandung balin yang menyebabkan kemaian bagi yang memakannya.
·
Ustilago maydis : Parasit
pada tanaman jagung dan tembakau.
·
Epidermophyton floccosum : Menyebabkan penyakit kaki atlet.
·
Microsporum sp. dan
Trichophyton sp. : Menyebabkan kurap atau panu.
·
Helminthospium oryzae : Parasit dan merusak kecambah dan tubuh buah serta menimbulkan noda – noda
berwarna hitam pada hospes (inangnya).
·
Candinda albicans : Infeksi
pada vagina.
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya
dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada
jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang
multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter,
contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut
hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun
jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium
dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai
benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi
membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel
eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh
dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk
dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel
ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan
oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat
parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ
penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat
heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan
mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk
glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia
lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya
dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit
jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah
susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari
organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar
jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan
organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah
melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap
makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi
simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada
mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada
liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam
lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup
di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme
air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan
kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur
menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya
uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai,
jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora
aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka
spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur
melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan
terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi
dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan
tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti
sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk
dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam
waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk
sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
1. Zygomycota
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri
seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan
dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan
penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
- Biasa hidup sebagai saprofit.
- Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.
- Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.
- Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.
- Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.
Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi
Zygomycota adalah sebagai berikut.
- Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.
- Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.
- Rhizopus sp., yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh di tempat-tempat yang lembap.
2. Ascomycota
Jika jamur Zygomycota memiliki hifa yang tidak
bersekat seperti pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekatsekat. Dinding
sel terdiri atas kitin dan dapat hidup sebagai saprofit, parasit, atau
bersimbiosis.
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak
dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus.
Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.
Kelompok jamur ini dapat ditemui di permukaan roti,
nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau. Contoh
jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces
cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac
(khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium
sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan
oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit adalah jamur Saccharomycosis
yang menyerang pada epitel mulut anakanak. Jamur dapat bersimbiosis dengan
ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).
Askus yang dihasilkannya jamur Ascomycota memiliki
bentuk yang bermacam-macam dan inilah yang menjadi dasar untuk
mengklasifikasikan Ascomycota. Beberapa macam bentuk Ascomycota adalah sebagai
berikut.
- Kleistotesium
Kelompok jamur ini berbentuk bulat tertutup yang merupakan ciri dari kelas Plectomyces. Contoh jamur ini antara lain genus Penicillium dan Aspergillus. - Penicillium, misalnya P. camemberti dan P. requeforti untuk pembuatan keju. P. notatum dan P. chrysogenum dapat menghasilkan antibiotik. Sporanya berupa konidia, berwarna hijau kebiruan, dan berkembang biak secara vegetatif. Jamur ini dapat dijumpai pada makanan yang busuk seperti roti, kentang, nasi, yang berarti dia hidup sebagai saprofit.
- Aspergillus, jamur ini dapat tumbuh di mana-mana, sporanya berupa konidia. Banyak sekali manfaat dari jamur ini, antara lain untuk pembuatan makanan dan minuman. Misalnya, Aspergillus niger untuk pembuatan sale, agar-agar, atau menjernihkan sari buah. Aspergillus oryzae untuk pembuatan tape, sake, melunakkan adonan roti. Aspergillus wentii untuk pembuatan kecap, tauco, dan sake. Selain menguntungkan, ada juga jenis Aspergillus yang merugikan seperti Aspergillus flavus yang menghasilkan racun aflatoksin.
- Peritesium
Pada kelompok jamur ini, askokarpnya berbentuk botol yang merupakan ciri dari kelas Pyrenomycetes, contoh yang terkenal dari jamur ini adalah sebagai berikut. - Neurospora merupakan jenis jamur yang dimanfaatkan pembuatan oncom.
- Roselinia arcuata. Jamur ini hidup sebagai saprofit pada kayu yang mati.
- Xylaria tabacina. Biasanya jamur ini terdapat di pegunungan pada pohon yang busuk, bentuknya bulat panjang bertangkai dengan warna kehitam-hitaman.
- Apotesium
Bentuk askokarp jamur ini seperti cawan atau mangkok, contohnya antara lain, - Peziza aurantia, hidup sebagai saprofit di sampah;
- Marshella esculenta, Tuber sp., dapat dimanfaatkan sebagai makanan.
- Askus Te-lanjang
Golongan jamur ini tidak membentuk badan buah yang merupakan ciri dari kelas Protoascomycetes. Contoh jamur yang terkenal adalah sebagai berikut. - Saccharomyces cerevisiae. Jamur ini lebih dikenal dengan nama pasaran ragi/kamir/yeast, yang dapat digunakan untuk membuat tape, roti, dan alkohol.
- Candida albicans. Jamur ini dapat menyebabkan penyakit kandidiasis, yaitu suatu penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran pencernaan.
- Trichoderma. Jamur Trichoderma dapat menghasilkan enzim selulose yang dipakai untuk menguraikan selulosa. Biasanya dimanfaatkan untuk produksi Single Cell Protein.
3. Basidiomycota
Ciri jamur Basidiomycota adalah memiliki basidium.
Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah
atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti
payung, bola atau papan. Misalnya, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh
buah berbentuk payung.
Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu
tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella). Stipe
merupakan suatu massa miseliumyang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang
ditopang oleh stipe.Sewaktu muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut
velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisapembungkus
yang terdapat di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung,
berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.
Beberapa contoh Basidiomycota yang penting adalah
sebagai berikut.
- Volvariella volvacea dan Agaricus bisporus, jamur yang dibudidayakan untuk dimasak sebagai bahan makanan. Jamur ini ditanam pada medium yang mengandung selulosa (misalnya jerami) dengan kelembapan tinggi.
- Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur ini enak dimakan, hidup pada batang tumbuhan yang telah mati.
Beberapa contoh Basidiomycota yang merugikan adalah
sebagai berikut.
- Puccinia graminis, jamur ini hidup parasit pada rumput.
- Ustilago maydis, jamur ini parasit pada tanaman jagung, menyerang sukam daun , tongkol, jumbai dan tangkai. Kamu yang paling menyolok jika tanaman jagung diserang jamur ini adalah adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya menjadi jauh lebih besar dari ukuran normal.
- Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab busuk akar pada tanaman coklat, kopi, teh, karet dan tanaman perkebunan lain.
- Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan kerusakan pada kayu.
4. Deuteromycota
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak
dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus
maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau
Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna
(jamur imperfeksi). Berikut ini adalah ciri-ciri Deuteromycota:
- Banyak bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan, manusia, dan tumbuhan.
- Reproduksi askesual dengan kondium dan seksual belum diketahui.
- Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah.
- Hifa bersekat.
- Tubuh berukuran mikroskopis.
Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang
menimbulkan penyakit, misalnya, jamur Helminthosporium oryzae, dapat merusak
kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan nodanoda hitam pada daun
inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman;
Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kutu air; Epidermophyton microsporum
yang menyebabkan panu; Tychophyton tonsurans yang menyebabkan ketombe di
kepala. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom
(Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).
Simbiosis Jamur
1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan
ganggang. Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga
tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara.
Selain itu, lumut kerak dapat hidup di segala ketinggian di atas batu
cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi. Lumut
kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan
yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan
perintis.
a. Ciri-Ciri Lumut Kerak
Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan
terhadap kekeringan dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan
tersengat matahari secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi
tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain
lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun,
pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang.
Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan
gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium
ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc,
tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta),
seperti Cystococcus dan Trentepohlia. Dari simbiosis ini, jamur
memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat
autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof dapat menyediakan air,
mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain
itu, lumut kerak ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
b. Reproduksi Lumut Kerak
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan
dengan fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang
sesuai dapat tumbuh menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu,
reproduksi aseksual dapat dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang
yang terbungkus hifa dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka
sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.
Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh
tiap-tiap makhluk hidup. Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual
sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan
terjadi simbiosis lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru.
c. Peran Lumut Kerak bagi Kehidupan
Manusia
Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia
sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran
udara, pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup
atau indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut kerak dapat
melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.
2. Mikoriza
Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menyebut jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa
anggota jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang
menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini
merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena mendapat zat
organik, sedangkan tanaman mendapatkan air dan unsur hara. Keduanya
saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak dapat
hidup. Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza.
Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk
jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran.
Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan
akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.
Totolong tinggalkan komen dan saran demi membangun kedepan ya gays:)
BalasHapus