Selasa, 16 Juni 2015

makalah bunga

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan. 
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
B.       Tujuan Masalah
1)    Untuk mengetahui pengertian Bunga  ?
2)    Untuk mengetahui macam perbungaan ?
3)    Untuk mengetahui bagian penting pada Bunga ?
4)    Untuk mengetahui kelamin pada Bunga ?
5)    Untuk mengetahui diagram Bunga ?
6)    Untuk Mengetahui Rumus Bunga ?
C.      Rumusan Masalah
1)    Apa pengertian Bunga ?
2)    Ada berapa macam Bunga ?
3)    Ada berapa bagian penting pada Bunga ?
4)    Sebutkan ada berapa kelamin pada bunga ?
5)    Apa yang di maksud diagram Bunga ?
6)    Apa yang itu rumus bunga ?
BAB II
PEMBAHASAN
          A.PENGERTIAN BUNGA
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetribentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah(ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botani untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
B. Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya.Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi.Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada daunnya,daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi.Walaupun demikian menurut kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya.
Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
Ø . Bagian-bagian yang bersifat seperti cabang atau batang,yaitu:
a.ibu tangkai bunga(pedunculus,pedunculus communis atau rhacis),yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.Ibu tangkai ini dapat bercabang ,dan cabang-cabangnya bercabang lagi,dapat pula sama sekali tak bercabang
b.tangakai bunga(pedicellus),yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c.dasar bunga(receptaculum),yaitu ujung tangkai bunga,yang mendukung  bagian-bagian bunga lainnya.
Ø . Bagian-bagian yang bersifat seperti daun,antara lain:
a.daun-daun pelindung(bractea),yaitu bagian-bagian yang serupa daun yangdari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya,
b. daun tangkai (bracteola),yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga.Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median,sedang kan pada tumbuhan biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median,di bagian atas tangkai bunga.
c.seludang bunga(spatha),yaitu daun pelindung yang besar,yang sering kali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar,misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocos nucifera L.)
d. daun-daun pembalut  (bractea involucralis,involucrum),yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran,terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus annuus L.)
e.kelopak tambahan (epicalyx),yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau ,tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak,misalnya pada bunga kembang sepatu(Hibiscus rosa-sinensis L.),kapas (Gossypium sp.),
f.daun-daun kelopak (sepalae)
g.daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h.daun-daun tenda bunga (tepalae),jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
I.benang-benang sari (stamina)
j.daun-daun buah (carpella)
Telah dikemukakan tadi,bahwa ibu tangkai bunga pada bunga majemuk dapat mengadakan percabangan dapa pula tidak.Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun seringkli dinamakan sumbu bunga (scapus).Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam.Selain dari itu,jumlah cabang,panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tadi,berpengaruh terhadap urut-urutan mekarnyamasing-masing bunga pada suatu bunga majemuk.Bertalian dengan sifat-sifat itu bunga majemuk dibedakan dalam tiga golongan:
A.Bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides atau inflorescentia centripetala).
yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus ,dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak,dan mempunyai susunan”acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai) ,dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari bawah ke atas.Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga tampaknya seakan-akan  bunga majemuk ini tak terbatas ,lagi pula jika dilihat dari atas,nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya adalah bunga yang menutup ibu tangkainya.Karena yang mekar mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah mengapa dinamakan :inflorescentia centripetala.Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada:kembang merak (Caesalpinna pulcherrima Swartz),mangga (Mangifera indica L.)
 Gambar Bunga majemuk Tak terbatas
B.Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia centrifuga,inflorescentia definita),yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga ,jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas.Ibu tangkai ini dapat pula becabang-cabang dan cabang-cabang tadi juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.Pada bunga majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu pokok atau ibu tangkainya,jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat dari atas).Oleh sebab itu dinamakan :inflorescentia centrifuga.
Melihat jumlah cabang pada ibu tangkai,bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga morfologi bunga.
Gambar Bunga majemuk berbatas
C.Macam Perbungaan:
1.yang bersifat “monochasial”,jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang,ada kalanya lebih (dua cabang),tetapi tidak pernah berhadapan,dan yang satu lebih besar daripada yang lainnya.Cabang yang besar seperti ibu tangkai setiap kali hanya mengeluarkan satu cabang saja.Bunhga majemuk semacam ini ditemukan pada berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal,kapas,
2.yang bersifat “dichasial”,jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan,terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae),dll.
3.yang bersifat “pleiochasial”,jika dari ibu tangkai keluar dari dua cabang pada suatu tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi,misalnya pada bunga oleander (Nerium oleander L.)
c.bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta),yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.
            Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut diatas masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam.Berikut akan diberitahukan suatu ikhtisar berbagai ragam b unga majemuk yang dapat kita jumpai pada tumbuhan.
a.bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides,inflorescentia centripetala)      
dalam golongan ini dapat dibedakan lagi yang:
o   .ibu tangkainya tidak bercabang-cabang,sehingga bunga (bertangkai atau tidak)langsung terdapat pada ibu tangkainya.
o   .tandan(racemus atau botrys),jika bunga bertangkai nyata ,duduk pada ibu tangkainya.misalnya pada kembang merak Caesalpinna pulcherrima Swartz).
2.bulir (spica),seperti tandan tetapi bunga tak bertangkai,misalnya bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl. )
3.untai atau bunga lada (amentum),seperti bulir tetapi ibu .
Kalau ternyata Bunga yang dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai flos, berasal dari sebuah tunas dan tunas ini merupakan pertumbuhan batang yang terhanti dan berubah manjadi tangkai kecil (pedicellus) dan dasar bunga (receptaculum).
Kemudian daun-daunnya masih ada namun berubah bentuk dan warnanya menjadi daun-daun kelopak (sepalae) dan daun-daun mahkota (petalae) serta daun-daun buah (carpella).

            D.Bagian-Bagian Penting pada Bunga
•Tangkai bunga (pedicellus)
          Yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau, yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
•Dasar bunga (receptaculum)
Yaitu ujung tangkai yang seringkali melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
•Hiasan bunga (perianthium), yang terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium).
Yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas.
•Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum).
Yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya di sebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorfosis daun yang di sebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat di temukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah.
•Alat kalamin jantan (androecium), berupa benang sari (stamen).
Bagian ini sesungguhnya juga merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.(Androecium) terdiri atas sejumlah benang sari (stamen).

Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna...berikut penjelasannya !!!
            Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).

            Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.

            Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).

            Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).


        E. Kelamin Pada Bunga


a.Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.

b.Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu :

1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.

        F.Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.

Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
- Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
- Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
- Cakram (discus)

      G.Kelopak Bunga (calyx)

•Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup.
•Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla)
•Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.

         H.Putik (pistillum)

2.Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
•Bakal Buah (ovarium)
•Tangkai putik (stylus)
•Kepala putik (stigma)
•Benang Sari (stamen)
1.Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
•Tangkai sari (filamentum)
•Kepala sari (anthera)
•Penghubung ruang sari (connectivum)

        I.Bunga Terbagi atas , Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk


Bunga tunggal sering disebut dengan planta uniflora.
Bunga majemuk disebut dengan planta multiflora.

Planta multiflora ( bunga Majemuk ) ini terbagi menjadi beberapa macam menurut sifatnya, yaitu :

1. Bunga Majemuk tak Berbatas (inflorescentia racemosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian bawah atau yang dekat dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari samping ke tangah.

Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
•Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
•Bulir (spica) pada bunga jarong
•Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
•Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
•Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
•Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
•Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)

Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi
•Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
•Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
•Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
•Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)

2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian atas atau yang paling jauh dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari tengah ke samping.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae

3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu. 
J.Diagram Bunga
Dalam mendeskripsikan bunga, di samping secara verbal dapat ditambahkan gambar-gambar, agar pembaca dapat memperoleh kesan yang lebih mendalam tentang keadaan bunga. Salah satu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya adalah diagram bunga.
Dalam menbicarakan tentang bunga dan bagian-bagiannya, telah diterangkan, bahwa bagian-bagian bunga duduk di atas dasar bunga, masing-masing teratur dalam satu lingkaran atau lebih. Dalam diagram bunga, masing-masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan dengan lambang yang sama. Mengingat, bahwa yang digambar  pada diagram pada diagram itu penampang-penampang melintang masing-msing bagian bunga seperti telah diuraikan di atas, maka kemungkinan adanya persamaan gambar hanyalahn mengenai daun-daun kelopak dan daun tajuk bunga, sedangkan mengenai benang sari dan putiknya rasanya tidak akan terjadi kekeliruab. Oleh sebab itu kelopak dan dau tajuk harus selalu digambar dengan lambang-lambang yang jelas berbeda, walaupun bentuknya mirip satu sama lain.
Jik kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
1.     Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu diagram, kita membedakan dua macam letak bunga :
a.     Bungs pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
b.     Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris).
2.     Bagian-bagian bunga kan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa lingkaran.
Gambar Diagram bunga aksilar
K.  Rumus Bunga
Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus, yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambar mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
Lambang-lambang yang di pakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat bunga yang berkaitan dengan simetrinya atau jenis kelaminnya, sedangkan angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bagian bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain yang memperlihatkan hubungan bagian-bagian bunga satu sama lain:
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat di tunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut:
1)    Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2)    Tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata  corolla
(istilah ilmiah untuk mahkota bunga)
3)    Benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A, singkatan kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4)    Putik, yang dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut, yaitu huruf P, singkatan kata perigonium ( tenda bunga).
Dibelakang huruf-huruf tadi lalu di taruhkan angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian tadi, dan di antara dua bunga yang di gambarkan dengan huruf dan angka itu di taruh koma.
Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun mahkota , 10 benang sari dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah, maka rumusnya adalah :
                        K 5.C5.A10.G1 (bunga merak )
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Ada tiga macam bentuk bunga majemuk yaitu :
·         Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)
·         Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)
·         Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
          -Bagian-bagian bunga :
a). Tangkai Bunga
b). Dasar Bunga
c). Hiasan Bunga
d). Alat-alat kelamin jantan.
e). Alat-alat kelamin betina.
          -Diagram Bunga.
 Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita harus memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
3.     Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan perencanaan suatu diagram, kita membedakan dua macam letak bunga :
c.      Bungs pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
d.     Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos axillaris).
4.     Bagian-bagian bunga kan kita buat diagram tadi tersusun dalam berapa lingkaran.
          -Rumus Bunga.
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat di tunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut:
1)    Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata kalix
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2)    Tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C singkatan kata  corolla
(istilah ilmiah untuk mahkota bunga)
3)    Benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A, singkatan kata androecium (istilah ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4)    Putik, yang dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium (istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).
B.Saran
Morfologi Tumbuhan tepatnya BUNGA perlu di pelajari lebih seksama  untuk lebih memahimanya. Namun semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para pembaca atau pendengar untuk mengetahui tentang materi BUNGA.
DAFTAR  PUSTAKA
Tjirosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada   University Press.
Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F.
Morton, Miami, FL. New York.
          Syamsuhidayat, Sugati S., dan Hutapea, J.R., 1991,  Inventaris Tanaman Obat Indonesia.Edisi ke-2, Departemen Kesehatan RI Bagian Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Tjitrosoepomo,G, 1994, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University
  Press, Yogyakarta.

2 komentar:

  1. Lanjutkan menulis,jangan sampai disini saja karena dengan menulis namamu kan di kenang di masa depan.

    BalasHapus