KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Metamorfosis Organ“. Makalah ini merupakan syarat dalam menempuh mata
kuliah Morfologi Tumbuhan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemukan banyak
hambatan dan rintangan tetapi dengan bantuan berbagai pihak, kami dapat
melewati masalah tersebut. Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi,dan saran, untuk itu rasa terima kasih
kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini. saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kelompok kami sendiri.
Metro, 26 Maret 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B.
Tujuan
C. Rumusan
Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kuncup
(Gemma)
B.
Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan
Umbi Lapis (Bulbus)
C.
Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
D.
Piala (Ascidium) dan Gelembung
(Utriculus)
E.
Duri sejati
F. Alat-Alat
Tambahan (Organa Accessoria)
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tumbuhan
merupakan mahluk hidup ciptaan Allah yang memiliki bagian pokok yang penting
untuk kehidupan tumbuhan tersebut. Bagian-bagian pokok tersebut adalah radix,
caulis,dan foulis. Sebagaimana yang dijelaskan pada (Q.S: al an-am 6:99) yaitu:
“Dan
Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air
itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan
itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu
butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang
menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima
yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya
berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”
Tumbuhan
juga mengalami perubahan yang disebut metamorfosis. Metamorfosis ini terjadi
pada bagian pokok yang terdapat pada tumbuhan. Perubahan yang terjadi juga ada
yang dapat diamati seperti perubahan
kuncup menjadi bunga,kuncup menjadi daun,akar yang menjadi umbi dan lainnya.
Perubahan juga dapat terjadi pada alat-alat
yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan atau melindungi tumbuhan tersebut misalnya duri, piala, dan alat
pembelit serta msih banyak lainnya.
B.
Tujuan
1. Mengetahui
bagian tumbuhan mana saja yang mengalami perubahan.
2. Mengetahui
perubahan apa saja yang terjadi.
3. Membedakan
berbagai macam bentuk metamorfosis tersebet.
C.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dumaksud dengan mmetamorfosis?
2. Bagian
apa yang menngalami metamorfosis pada tumbuhan?
BAB II
PEMBAHASAN
METAMORFOSIS
AKAR,BATANG,DAN DAUN
Tumbuhan memiliki tiga bagian yang pokok
yaitu akar,batang,dan daun. Bagian daun yang lain hanyalah penjelmaan dari
ketiga bagian pokok yang telah disebutkan tadi atau suatu kombinasi dari ketiga
bagian ttersebut.
Diantara berbagai macam bagian tumbuhan
yang sering kita jumpai, yang tidak lagi jeles berupa akar,batang,atau daun
ialah:
1. Kuncup
(gemma)
2. Rimpang
(rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
3. Alat
pemmbelit atau sulur (cirrhus)
4. Piala
(ascidium) dan gelembung (utriculus)
5. Duri (spina)
6. Alat-alat
tambahan (organa accessoria)
A. Kuncup (gemma)
Kuncup
merupakan calon tunas yang terdiri atas calon batang dan calon daun-daunnya.
Kuncup adalah bagian yang sangat lemah sehingga biasanya kuncup dilindungi oleh
alat-alat seperti ramut-rambut,sisik-sisik,daun penumpu dan lain sebagainya
agar tidak mengalami kerusakan akibat pengaruh faktor luar.
Jika kuncup
mulai berkembang maka pelindungnya akan runtuh, ada yang cepat runtuh dan ada
pula yg agak lama dan tidak semua kuncup berkembang menjadi tumbuhan yang baru.
Kuncup yang tidak memperlihatkan kegiatan hidupnya disebut kuncup tidur atau
kuncup laten. Menurut tempatnya kuncup dibedakan menjadi 3 macam:
1.
Kuncup ujung(gemma terminalis)
Yaitu kuncup yang terdapat pada
ujung-ujung batang,cabang-cabang,dan ranting.
2.
Kuncup ketiak (gemma axillaris atau
gemma lateralis)
Yaitu kuncup yang terdapat di ketiak
daun, jadi di bagian samping batang.kuncup inilah yang biasanya menghasilkan
cabang baru.
3.
Kuncup liar (gemma adventicius)
Yaitu kuncup-kuncup yang tidak
terdapat pada ujung atau ketiak daun. Menurut
tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan sebagai berikut:
§
Disembarang tempat pada batang, ,
dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air. Misalnya
pada pohon coklat (Theobroma cacao L.)
§
Pada tepi daun, dan kalau tumbuh
bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru. Misalnya pada cocor bebek (Kalanchoe
pinnata Pers.)
·
Pada akar, dan biasanya juga dapat
menjadi tumbuhan baru. Ex: sukun Artocarpus communis Forst.), dan talok
(Muntingia calabura L.)
Selain
pembagian kuncup di atas. Kuncup juga dapat dibedakan menjadi:
1.
Kuncup daun
(gemma foliifera)
Nama kuncup ini sesungguhnya kurang tepat, karena
kuncup tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi tunas yang mendukung
daun-daun.
2.
Kuncup bunga (gemma florifera atau alabastrum)
Yaitu
Kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan menjadi bunga mengalami
metamorfosis). Kuncup bunga dapat dijumpai pada ujung batang maupun dalam
ketiak daun.
3.
Kuncup campuran (gemma mixta)
Yaitu Kuncup yang jika berkembang akan menghasilkan
tunas dengan daun- daun biasa
dan bunga.
Berdasarkan keberadaan pelindungnya,
kuncup dapat dibedakan menjadi:
1.
Kuncup
telanjang (gemma nudus)
Yaitu Kuncup yang sama sekali tidak mempunyai
alat-alat pelindung.
2.
Kuncup
tertutup (gemma claulus)
Yaitu Kuncup yang mempunyai pelindung yang
menyelubungi kuncup tadi.
B. Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
Ketiga macam alat tersebut di atas
adalah metamorfosis batang dan/ atau akar/ daun. Alat-alat ini merupakan badan
yang membengkak dan umumnya menjadi tempat penimbunan makanan, disamping itu
dapat pula dijadikan alat perkembangbiakan.
1. Rimpang (rhizoma)
Rhizoma
adalah suatu bagian tumbuhan metamorphosis dari batang dan daun. Sepintas
nampak seperti akar karena terdapat didalam tanah, namun rhizoma sebenarnya
adalah sebuah batang lengkap dengan kuncup bakal daun.
Hal ini memungkinkan tumbuhan yang memiliki
rhizome dapat berkembang biak secara vegetative melalui batang yang terpendam,
sehingga kuncup yang terdapat pada rhizome dapat tumbuh dan memisahkan diri
dari induk asalnya. Selain sebagai alat perkembangbiakan rhizome juga digunakan
untuk menyimpan cadangan makanan. Berbeda dengan akar, rhizome tidak tumbuh
mengikuti arah gravitasi dan air, melainkan mendatar horizontal, memiliki sisik
atau rambut yang tidak lain adalah penjelmaan dari daun daunnya. Rhizoma juga
memiliki ruas ruas serta buku buku yang menunjukkan bahwa rhizome berasal dari
batang. Tumbuhan yang memiliki rhizome antara lain jahe, lengkuas, dan lain
lain. Rimpang Sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di
dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat
tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
Di samping
sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat cadangan
makanan. contoh: tasbih (Canna edulis Ker.) dan kerut (Maranata
arundinacea L.)
Rimpang merupakan penjelmaan batang,
bukan akar. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
a.
Beruas-ruas
dan berbuku-buku
b.
Berdaun,
tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
c.
Mempunyai
kuncup-kuncup
d.
Tumbuhnya
tidak ke pusat bumi atau air
2.
Umbi (tuber)
Tuber
Istilah dalam bahasa Indonesia disebut umbi, berbentuk membengkak. Digunakan
sebagai tempat penimbunan makanan, adakalanya digunakan sebagai alat perkembang
biakan secara vegetative.Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun
bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan
makanan pula seperti rimpang. Merupakan penjelmaan batang atau akar.
Oleh sebab
itu umbi dibedakan dalam:
a.
Umbi batang
(tuber caulogenum)
Umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya,
oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan
ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun, maka umbi ini
dinamakan umbi telanjang (tuber nudus). Ex: kentang (Solanum tuberosum L.)
dan ubi jalar (Ipomea batatas Poir.).
Pada
beberapa jenis tumbuhan dapat dijumpai umbi yang terletak di bagian tumbuhan
yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat
bunga atau di ketiak daun. Umbi ini disebut katak atau katibung (tuber
accessorium atau tuber caulinare). Ex: ubi (Dioscorea alata L.) dan
gembili (Dioscorea aculeata L.)
b.
Umbi akar
adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar,dan karena
akar tidak pernah mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada dasar
nya akan merupakan umbi yang telanjang. Melihat akar yang mana yang mengalami
metamorfosis menjadi umbi itu,maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan.
Akar
tunggang. Ex: lobak (Raphanus sativus L.), bengkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.), dan ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
Akar
serabut. Ex: dahlia (Dahlia variabilis Desf.)
c. Umbi lapis (bulbus)
Merupakan penjelmaan batang beserta daunnya. Dinamakan
unbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis. Pada umbi lapis
dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1)
Subang atau cakram (discus)
2)
Sisik-sisik (tunica atau squama)
3)
Kuncup-kuncupnya
(gemmae):
kuncup-kuncupnya
dapat dibedakan dalam:
·
Kuncup pokok (gemma bulbi).
·
Kuncup samping
·
Akar-akar serabut
Menurut
sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
1.
Yang berlapis (bulbus squamosus),
jika daunnya merupakan bagian yang lebar, dan yang lebih luar menyelubungi
bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris membujur akan tampak jelas
susunannya yang berlapis-lapis. Ex: bawang merah (Allium cepa L.)
2.
Yang bersisik (bulbus squamosus),
jika metamorfosis daun-daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat
merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun seperti genting. Ex: lilia
(Lilium candidum L.)
C.
Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
Yang
dinamakan alat-alat pembelit adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya
menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya Yaitu
untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan menunjang untuk
dapat naik ke atas karena tumbuhan naik keatas menggunakan alat-alat dinamakan
memanjat maka Alat ini ditemukan pada tumbuhan yang memanjat
saja.Alat-alat ini pada hakikatnya juga merupakan penjelmaan antara ketiga
bagian pakok tumbuhan biasanya merupakan metamorfosis dahan(cabang),daun,atau
sebagaiaan daun saja,dapat pula merupakan metamorfosis akar.
Menurut
asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam:
1. Cabang
pembelit (sulur dahan atau sulur cabang) yaitu akar pembelit yang terjadi dari
cabang atau tunas, yang biasanya terlihat dari tempatnya yaitu dalam ketiak
daun atau terhadapan dengan daun dan sering kali mendukung daun-daun kecil. Ex:
air mata pengantin (Antigonan leptopus Hook et Arn.) markisah (Passiflora
quadrangularis L.), dan anggur (Vitis vinifera L.)
2. Daun
pembelit (sulur daun) Yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan
penjelmaan suatu bagian daun, jadi bukan berasal dari daun salurannya ada
kalanya bagian yang menbali itu :
Pembagiannya:
a.
Tangkai
daunnya
b.
Ujung
daunnya
c.
Ujung ibu
tangkai daun pada daun majemuk
3. Akar pembelit,
Yaitu akar yang merubah menjadi suatu alat pembelit.
Ex: panili (Vanilla
planifolia Andr.)
D.
Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)
Gelembung dan piala merupakan metamorfosis daun atau
sebagian daun, dan lazimnya digunakan untuk menangkap serangga.
1. Piala,
biasanya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala yang
lengkap dengan tutupnya. Ex: kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
2. Gelembung,
terdapat pada tumbuhan insectivora yang hidup di air. Ex: rumput gelembung (Utricularia
flexuosa Vahl.)
E.
Duri sejati
1. Duri yang merupakan metamorfosis salah satu
bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang,
dan jika dapat ditanggalkan akan meninggalkan bekas luka.
Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
a.
Duri dahan (spina caulogeneum) jika
merupakan penjelmaan cabang atau dahan,misalnya pada: bogenvil (Bougainvillea
spectabilis Wild.)
b.
Duri daun (spina phyllogenum) yaitu
duri yang merupakan metamorfosis daun seperti terdapat pada:kaktus (Cactus sp.,
Opuntia sp. dll)
c.
Duri akar (spina rhizogenum)yaitu
akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam saperti terdapat :
gembili (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbivera L.)
d.
Duri daun penumpu (spina
stipulogenum)yaitu duri yang berasal dari daun penumpu dan oleh sebab itu
sering kali terdapat dalam jumlah sepasang di kanan kiri atau metamorfosisnya
terdapat pada : susuru (Euphorbia trigona Haw.)
2. Duri yang
tidak merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam alat
tambahan, jadi hanya menempel pada kulit. Oleh sebab itu disebut jga dengan
duri kulit atau duri tempel (aculeus).
F.
Alat-Alat Tambahan (Organa Accessoria)
Alat-alat ini bukan merupakan penjelmaan salah satu
dari ketiga bagian pokok tumbuhan. Alat-alat ini dapat dibedakan dalam tiga
golongan:
1. Papila
(papillae)
Merupakan penjolan-penjolan pada permukaan suatu alat,
yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang jika diraba akan terasa halus
seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga. Ex: bunga telang (Clitoria
ternatea L.)
2. Rambut-rambut
(trichoma)
Merupakan alat-alat tambahan berupa rambut-rambut atau
sisisk-sisik, yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja
yang ikut mengambil bagian, sehingga alat tersebut sangat mudah ditanggalkan.
Trikoma pada tumbuhan dapat
berupa:
a.
Sisik bulu
(ramentum). Bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian
tumbuhan yang lain. Ex: pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
b. Sisik
(lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan,
misalnya pada daun atau tangkai daun. Ex: daun durian (Durio zibethinus Murr.)
c.
Bulu-bulu
atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu atau rambut ini sangat bermacam-macam
bentuk dan susunannya, ada yang bercabang, ada yang seperti bintang. Ex: daun
waru (Hibiscus tiliaceus L.)
d. Rambut
kelenjar (pilus capilatus). Bentuknya seperti bulu-bulu pada umumnya, tetapi
dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat, misalnya semacam resin.
Misalnya pada :tembakau (Nicotiana tabacum L.)
3. Emergensia
(emergentia)
Merupakan alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas
bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian yang lebih dalam daripada kulit
luar ikut pula mengambil bagian dalam pembentukannya. Yang digolongkan dalam
emergensia yaitu:
a.
Rambut-rambut
gatal atau perangsang (stimulus)yaitu rambut-rambut yang ujung nya mudah
patah,dan jika sudah patanh ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntikyang
tajam ,mudah menusuk kulit,dan melalui liang pada ujungnya tadi kedalam kulit
dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas ,seperti :
kemaduh (Laportea stimulans Miq.)
b. Duri tempel
(aculeus),duri yang mudah ditinggalkan dari alat yang mendukungnya,terdapat
misalnya pada : mawar (Rosa sp.), dan pohon randu (Ceiba
pentandra Gaertn.)
Organa
Accessoria mempunyai fungsi yang berbeda-beda, antara lain;
1.
Sebagai pelindung terhadap gangguan
binatang, yaitu yang berupa duri dan rambut gatal
2.
Sebagai pelindung terhadap
kekeringan, misalnya rambut-rambut pada kaktus
3.
Sebagai alat untuk penyerapan air
dan zat makanan, yaitu bulu-bulu akar
4.
Sebagai alat untuk pemencaran biji,
misalnya rambut-rambut pada biji kapas (gossipium sp.)
5.
Sebagai alat untuk pernafasan, yaitu
lentisel.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar