Selasa, 16 Juni 2015

metamorfosis akar datang dan daun




KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Metamorfosis Organ“. Makalah ini merupakan syarat dalam menempuh mata kuliah Morfologi Tumbuhan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami menemukan banyak hambatan dan rintangan tetapi dengan bantuan berbagai pihak, kami dapat melewati masalah tersebut. Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi,dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kelompok kami sendiri.


Metro, 26 Maret  2015

Penyusun










DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
C.     Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A.    Kuncup (Gemma)
B.     Rimpang (Rhizoma), Umbi (Tuber), dan Umbi Lapis (Bulbus)
C.     Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
D.    Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)
E.     Duri sejati
F.      Alat-Alat Tambahan (Organa Accessoria)
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
      Tumbuhan merupakan mahluk hidup ciptaan Allah yang memiliki bagian pokok yang penting untuk kehidupan tumbuhan tersebut. Bagian-bagian pokok tersebut adalah radix, caulis,dan foulis. Sebagaimana yang dijelaskan pada (Q.S: al an-am 6:99) yaitu:
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman”
Tumbuhan juga mengalami perubahan yang disebut metamorfosis. Metamorfosis ini terjadi pada bagian pokok yang terdapat pada tumbuhan. Perubahan yang terjadi juga ada yang dapat diamati seperti  perubahan kuncup menjadi bunga,kuncup menjadi daun,akar yang menjadi umbi dan lainnya. Perubahan juga dapat terjadi pada alat-alat  yang  berfungsi untuk membantu pertumbuhan atau melindungi tumbuhan tersebut misalnya duri, piala, dan alat pembelit serta msih banyak lainnya.
B.   Tujuan
1.      Mengetahui bagian tumbuhan mana saja yang mengalami perubahan.
2.      Mengetahui perubahan apa saja yang terjadi.
3.      Membedakan berbagai macam bentuk metamorfosis tersebet.

C.   Rumusan Masalah
1.      Apa yang dumaksud dengan mmetamorfosis?
2.      Bagian apa yang menngalami metamorfosis pada tumbuhan?








BAB II
PEMBAHASAN
METAMORFOSIS AKAR,BATANG,DAN DAUN
Tumbuhan memiliki tiga bagian yang pokok yaitu akar,batang,dan daun. Bagian daun yang lain hanyalah penjelmaan dari ketiga bagian pokok yang telah disebutkan tadi atau suatu kombinasi dari ketiga bagian ttersebut.
Diantara berbagai macam bagian tumbuhan yang sering kita jumpai, yang tidak lagi jeles berupa akar,batang,atau daun ialah:
1.      Kuncup (gemma)                         
2.      Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
3.      Alat pemmbelit atau sulur (cirrhus)
4.      Piala (ascidium) dan gelembung (utriculus)
5.      Duri (spina)
6.      Alat-alat tambahan (organa accessoria)

A.    Kuncup (gemma)
Kuncup merupakan calon tunas yang terdiri atas calon batang dan calon daun-daunnya. Kuncup adalah bagian yang sangat lemah sehingga biasanya kuncup dilindungi oleh alat-alat seperti ramut-rambut,sisik-sisik,daun penumpu dan lain sebagainya agar tidak mengalami kerusakan akibat pengaruh faktor luar.
Jika kuncup mulai berkembang maka pelindungnya akan runtuh, ada yang cepat runtuh dan ada pula yg agak lama dan tidak semua kuncup berkembang menjadi tumbuhan yang baru. Kuncup yang tidak memperlihatkan kegiatan hidupnya disebut kuncup tidur atau kuncup laten. Menurut tempatnya kuncup dibedakan menjadi 3 macam:
1.      Kuncup ujung(gemma terminalis)
Yaitu kuncup yang terdapat pada ujung-ujung batang,cabang-cabang,dan ranting.
2.      Kuncup ketiak (gemma axillaris atau gemma lateralis)
Yaitu kuncup yang terdapat di ketiak daun, jadi di bagian samping batang.kuncup inilah yang biasanya menghasilkan cabang baru.
3.      Kuncup liar (gemma adventicius)
Yaitu kuncup-kuncup yang tidak terdapat pada ujung atau ketiak daun. Menurut  tempatnya, kuncup liar dapat dibedakan sebagai berikut:
§  Disembarang tempat pada batang, , dan jika tumbuh biasanya akan menghasilkan wiwilan atau tunas air. Misalnya pada pohon coklat (Theobroma cacao L.)
§  Pada tepi daun, dan kalau tumbuh bahkan dapat menghasilkan tumbuhan baru. Misalnya pada cocor bebek (Kalanchoe pinnata  Pers.)
·         Pada akar, dan biasanya juga dapat menjadi tumbuhan baru. Ex: sukun Artocarpus communis Forst.), dan talok (Muntingia calabura L.)
Selain pembagian kuncup di atas. Kuncup juga dapat dibedakan menjadi:
1.      Kuncup daun (gemma foliifera)
Nama kuncup ini sesungguhnya kurang tepat, karena kuncup tidak berkembang menjadi daun, melainkan menjadi tunas yang mendukung daun-daun.
2.        Kuncup bunga (gemma florifera atau alabastrum)
          Yaitu Kuncup yang tidak berkembang menjadi tunas, melainkan menjadi bunga mengalami metamorfosis). Kuncup bunga dapat dijumpai pada ujung batang maupun dalam ketiak daun.
3.        Kuncup campuran (gemma mixta)
Yaitu Kuncup yang jika berkembang akan menghasilkan tunas dengan daun-           daun biasa dan bunga.

Berdasarkan keberadaan pelindungnya, kuncup dapat dibedakan menjadi:
1.      Kuncup telanjang (gemma nudus)
Yaitu Kuncup yang sama sekali tidak mempunyai alat-alat pelindung.
2.      Kuncup tertutup (gemma claulus)
Yaitu Kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup tadi.

B.      Rimpang (rhizoma), umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus)
Ketiga macam alat tersebut di atas adalah metamorfosis batang dan/ atau akar/ daun. Alat-alat ini merupakan badan yang membengkak dan umumnya menjadi tempat penimbunan makanan, disamping itu dapat pula dijadikan alat perkembangbiakan.

 1.      Rimpang (rhizoma)
     Rhizoma adalah suatu bagian tumbuhan metamorphosis dari batang dan daun. Sepintas nampak seperti akar karena terdapat didalam tanah, namun rhizoma sebenarnya adalah sebuah batang lengkap dengan kuncup bakal daun.             
  Hal ini memungkinkan tumbuhan yang memiliki rhizome dapat berkembang biak secara vegetative melalui batang yang terpendam, sehingga kuncup yang terdapat pada rhizome dapat tumbuh dan memisahkan diri dari induk asalnya. Selain sebagai alat perkembangbiakan rhizome juga digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Berbeda dengan akar, rhizome tidak tumbuh mengikuti arah gravitasi dan air, melainkan mendatar horizontal, memiliki sisik atau rambut yang tidak lain adalah penjelmaan dari daun daunnya. Rhizoma juga memiliki ruas ruas serta buku buku yang menunjukkan bahwa rhizome berasal dari batang. Tumbuhan yang memiliki rhizome antara lain jahe, lengkuas, dan lain lain.  Rimpang Sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru.
     Di samping sebagai alat perkembangbiakan juga merupakan tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan. contoh: tasbih (Canna edulis Ker.) dan kerut (Maranata arundinacea L.)

Rimpang merupakan penjelmaan batang, bukan akar. Hal ini dapat dilihat dari tanda-tanda berikut:
a.       Beruas-ruas dan berbuku-buku
b.      Berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik
c.       Mempunyai kuncup-kuncup
d.      Tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air

2.      Umbi (tuber)
Tuber Istilah dalam bahasa Indonesia disebut umbi, berbentuk membengkak. Digunakan sebagai tempat penimbunan makanan, adakalanya digunakan sebagai alat perkembang biakan secara vegetative.Umbi merupakan suatu badan yang membengkak, bangun bulat, seperti kerucut atau tidak beraturan, merupakan tempat penimbunan makanan pula seperti rimpang. Merupakan penjelmaan batang atau akar.

Oleh sebab itu umbi dibedakan dalam:
a.       Umbi batang (tuber caulogenum)
Umumnya tidak mempunyai sisa-sisa daun atau penjelmaannya, oleh sebab itu seringkali permukaannya tampak licin, buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas. Karena tidak adanya sisa daun, maka umbi ini dinamakan umbi telanjang (tuber nudus). Ex: kentang (Solanum tuberosum L.) dan ubi jalar (Ipomea batatas Poir.).
Pada beberapa jenis tumbuhan dapat dijumpai umbi yang terletak di bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu pada batang yang biasanya di tempat itu terdapat bunga atau di ketiak daun. Umbi ini disebut katak atau katibung (tuber accessorium atau tuber caulinare). Ex: ubi (Dioscorea alata L.) dan gembili (Dioscorea aculeata L.)

b.      Umbi akar
adalah umbi yang merupakan penjelmaan akar,dan karena akar tidak pernah  mempunyai daun, umbi yang berasal dari akar pada dasar nya akan merupakan umbi yang telanjang. Melihat akar yang mana yang mengalami metamorfosis menjadi umbi itu,maka umbi akar dapat merupakan penjelmaan.
Akar tunggang. Ex: lobak (Raphanus sativus L.), bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.), dan ubi kayu (Manihot utilissima Pohl.)
Akar serabut. Ex: dahlia (Dahlia variabilis Desf.)
                       
c. Umbi lapis (bulbus)
Merupakan penjelmaan batang beserta daunnya. Dinamakan unbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis. Pada umbi lapis dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1)      Subang atau cakram (discus)
2)      Sisik-sisik (tunica atau squama)
3)       Kuncup-kuncupnya (gemmae):
kuncup-kuncupnya dapat dibedakan dalam:
·         Kuncup pokok (gemma bulbi).
·         Kuncup samping
·         Akar-akar serabut

Menurut sifat sisik-sisiknya dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu:
1.      Yang berlapis (bulbus squamosus), jika daunnya merupakan bagian yang lebar, dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam, hingga jika umbi diiris membujur akan tampak jelas susunannya yang berlapis-lapis. Ex: bawang merah (Allium cepa L.)
2.      Yang bersisik (bulbus squamosus), jika metamorfosis daun-daunnya tidak         merupakan bagian yang lebar yang dapat merupakan selubung seluruh umbi, melainkan tersusun seperti genting. Ex: lilia (Lilium candidum L.)

C.    Alat Pembelit atau Sulur (Cirrhus)
Yang dinamakan alat-alat pembelit adalah bagian-bagian tumbuhan yang biasanya menyerupai spiral dan berguna untuk membelit benda-benda yang disentuhnya Yaitu untuk berpegangan pada waktu tumbuhan ini berusaha mendapatkan menunjang untuk dapat naik ke atas karena tumbuhan naik keatas menggunakan alat-alat dinamakan memanjat maka  Alat ini ditemukan pada tumbuhan yang memanjat saja.Alat-alat ini pada hakikatnya juga merupakan penjelmaan antara ketiga bagian pakok tumbuhan biasanya merupakan metamorfosis dahan(cabang),daun,atau sebagaiaan daun saja,dapat pula merupakan metamorfosis akar.

Menurut asalnya alat-alat pembelit dapat dibedakan dalam:
1.      Cabang pembelit (sulur dahan atau sulur cabang) yaitu akar pembelit yang terjadi dari cabang atau tunas, yang biasanya terlihat dari tempatnya yaitu dalam ketiak daun atau terhadapan dengan daun dan sering kali mendukung daun-daun kecil. Ex: air mata pengantin (Antigonan leptopus Hook et Arn.) markisah (Passiflora quadrangularis L.), dan anggur (Vitis vinifera L.)

 

2.      Daun pembelit (sulur daun) Yaitu alat pembelit yang biasanya merupakan penjelmaan  suatu bagian daun, jadi bukan berasal dari daun salurannya ada kalanya bagian yang menbali itu :
Pembagiannya:
                                                 a.      Tangkai daunnya
                                                b.      Ujung daunnya
                                                 c.      Ujung ibu tangkai daun pada daun majemuk
3.      Akar pembelit, Yaitu akar yang merubah menjadi suatu alat pembelit.
Ex: panili (Vanilla planifolia Andr.)

D.     Piala (Ascidium) dan Gelembung (Utriculus)

Gelembung dan piala merupakan metamorfosis daun atau sebagian daun, dan lazimnya digunakan untuk menangkap serangga.
1.      Piala, biasanya merupakan ujung daun yang diubah menjadi badan menyerupai piala yang lengkap dengan tutupnya. Ex: kantong semar (Nepenthes ampullaria Jack.)
2.      Gelembung, terdapat pada tumbuhan insectivora yang hidup di air. Ex: rumput gelembung (Utricularia flexuosa Vahl.)



E.     Duri sejati
1.  Duri yang merupakan metamorfosis salah satu bagian pokok tumbuhan, oleh karena itu biasanya sukar ditanggalkan dari batang, dan jika dapat ditanggalkan akan meninggalkan bekas luka.
Menurut asalnya dapat dibedakan menjadi:
a.       Duri dahan (spina caulogeneum) jika merupakan penjelmaan cabang atau dahan,misalnya pada: bogenvil (Bougainvillea spectabilis Wild.)
b.      Duri daun (spina phyllogenum) yaitu duri yang merupakan metamorfosis daun seperti terdapat pada:kaktus (Cactus sp., Opuntia sp. dll)
c.       Duri akar (spina rhizogenum)yaitu akar yang menjadi keras dan mempunyai ujung-ujung yang tajam saperti terdapat : gembili (Dioscorea aculeata L.) dan gembolo (Dioscorea bulbivera L.)
d.      Duri daun penumpu (spina stipulogenum)yaitu duri yang berasal dari daun penumpu dan oleh sebab itu sering kali terdapat dalam jumlah sepasang di kanan kiri atau metamorfosisnya terdapat pada : susuru (Euphorbia trigona Haw.)

2. Duri yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat, melainkan hanya merupakan semacam alat tambahan, jadi hanya menempel pada kulit. Oleh sebab itu disebut jga dengan duri kulit atau duri tempel (aculeus).

F.     Alat-Alat Tambahan (Organa Accessoria)

Alat-alat ini bukan merupakan penjelmaan salah satu dari ketiga bagian pokok tumbuhan. Alat-alat ini dapat dibedakan dalam tiga golongan:
1.      Papila (papillae)                  
Merupakan penjolan-penjolan pada permukaan suatu alat, yang hanya merupakan peninggian dinding sel yang jika diraba akan terasa halus seperti beludru, biasanya terdapat pada daun mahkota bunga. Ex: bunga telang (Clitoria ternatea L.)
2.      Rambut-rambut (trichoma)
Merupakan alat-alat tambahan berupa rambut-rambut atau sisisk-sisik, yang pada pembentukannya hanya kulit luar tubuh tumbuhan saja yang ikut mengambil bagian, sehingga alat tersebut sangat mudah ditanggalkan. Trikoma pada tumbuhan dapat berupa:           
a.       Sisik bulu (ramentum). Bulu-bulu yang pipih yang menutupi batang atau bagian-bagian tumbuhan yang lain. Ex: pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
b.      Sisik (lepis), bagian-bagian yang pipih menempel rapat pada alat-alat tumbuhan, misalnya pada daun atau tangkai daun. Ex: daun durian (Durio zibethinus Murr.)
c.       Bulu-bulu atau rambut halus (pilus). Bulu-bulu atau rambut ini sangat bermacam-macam bentuk dan susunannya, ada yang bercabang, ada yang seperti bintang. Ex: daun waru (Hibiscus tiliaceus L.)
d.      Rambut kelenjar (pilus capilatus). Bentuknya seperti bulu-bulu pada umumnya, tetapi dari bagian ujungnya dapat dikeluarkan suatu zat, misalnya semacam resin. Misalnya pada :tembakau (Nicotiana tabacum L.)

3.      Emergensia (emergentia)
Merupakan alat tambahan yang tidak hanya tersusun atas bagian-bagian kulit luar, akan tetapi bagian yang lebih dalam daripada kulit luar ikut pula mengambil bagian dalam pembentukannya. Yang digolongkan dalam emergensia yaitu:
a.       Rambut-rambut gatal atau perangsang (stimulus)yaitu rambut-rambut yang ujung nya mudah patah,dan jika sudah patanh ujungnya menjadi alat semacam jarum penyuntikyang tajam ,mudah menusuk kulit,dan melalui liang pada ujungnya tadi kedalam kulit dimasukkan zat-zat yang kepada kulit memberikan rasa gatal dan panas ,seperti : kemaduh (Laportea stimulans Miq.)
b.      Duri tempel (aculeus),duri yang mudah ditinggalkan dari alat yang mendukungnya,terdapat misalnya pada  : mawar (Rosa sp.), dan pohon randu (Ceiba pentandra Gaertn.)
Organa Accessoria mempunyai fungsi yang berbeda-beda, antara lain;
1.      Sebagai pelindung terhadap gangguan binatang, yaitu yang berupa duri dan rambut gatal
2.      Sebagai pelindung terhadap kekeringan, misalnya rambut-rambut pada kaktus
3.      Sebagai alat untuk penyerapan air dan zat makanan, yaitu bulu-bulu akar
4.      Sebagai alat untuk pemencaran biji, misalnya rambut-rambut pada biji kapas (gossipium sp.)
5.      Sebagai alat untuk pernafasan, yaitu lentisel.
















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

B.     SARAN



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar