BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat,
hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang
ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri.
Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah
Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan
menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam
arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan.
Bunga (flos)
merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang
berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut
lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita
memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan
suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya
disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat
berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat
sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga
sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
B.
Tujuan Masalah
1) Untuk mengetahui pengertian Bunga ?
2) Untuk mengetahui macam perbungaan ?
3) Untuk mengetahui bagian penting pada Bunga ?
4) Untuk mengetahui kelamin pada Bunga ?
5) Untuk mengetahui diagram Bunga ?
6) Untuk Mengetahui Rumus Bunga ?
C.
Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Bunga ?
2) Ada berapa macam Bunga ?
3) Ada berapa bagian penting pada Bunga ?
4) Sebutkan ada berapa kelamin pada bunga ?
5) Apa yang di maksud diagram Bunga ?
6) Apa yang itu rumus bunga ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN BUNGA
Bunga
adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan
secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan
lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan
ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk
simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua
bentuk bunga
berdasar simetribentuknya: aktinomorf ("berbentuk
bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk
aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga
sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila
memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke
dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota
bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni
untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan
atau androecium (dari bahasa Yunani andros
oikia: rumah pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina
atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah
wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina
adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya
terdapat bakal buah(ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal
biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di
dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk
sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju
bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang
dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botani untuk membuat hubungan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman
berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4
atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau
kelipatannya.
B. Bunga Majemuk (Anthotaxis Inflorescentia)
Suatu bunga majemuk harus dapat
dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya.Pada suatu
cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan,bahwa diantara
bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa
yang berguna untuk berasimilasi.Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung
bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun atau jika ada
daunnya,daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna
sebagai alat untuk asimilasi.Walaupun demikian menurut kenyataannya sering kali
tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempuyai
bunga-bunga di ketiak daunnya.
Pada suatu bunga majemuk lazimnya
dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
Ø . Bagian-bagian yang bersifat seperti cabang atau
batang,yaitu:
a.ibu tangkai
bunga(pedunculus,pedunculus communis atau rhacis),yaitu bagian yang biasanya
merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk tadi.Ibu
tangkai ini dapat bercabang ,dan cabang-cabangnya bercabang lagi,dapat pula
sama sekali tak bercabang
b.tangakai bunga(pedicellus),yaitu
cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c.dasar bunga(receptaculum),yaitu ujung tangkai bunga,yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
Ø . Bagian-bagian yang bersifat seperti daun,antara
lain:
a.daun-daun pelindung(bractea),yaitu
bagian-bagian yang serupa daun yangdari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu
tangkai atau tangkai bunganya,
b. daun tangkai
(bracteola),yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai
bunga.Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun
tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median,sedang kan pada tumbuhan
biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya
di dalam bidang median,di bagian atas tangkai bunga.
c.seludang bunga(spatha),yaitu daun
pelindung yang besar,yang sering kali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu
belum mekar,misalnya terdapat pada bunga kelapa (Cocos nucifera L.)
d. daun-daun pembalut
(bractea involucralis,involucrum),yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang
tersusun dalam suatu lingkaran,terdapat misalnya pada bunga matahari (Helianthus
annuus L.)
e.kelopak tambahan (epicalyx),yaitu
bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau ,tersusun dalam suatu lingkaran
dan terdapat di bawah kelopak,misalnya pada bunga kembang sepatu(Hibiscus
rosa-sinensis L.),kapas (Gossypium sp.),
f.daun-daun kelopak (sepalae)
g.daun-daun mahkota atau daun tajuk
(petalae)
h.daun-daun tenda bunga
(tepalae),jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
I.benang-benang sari (stamina)
j.daun-daun buah (carpella)
Telah
dikemukakan tadi,bahwa ibu tangkai bunga pada bunga majemuk dapat mengadakan
percabangan dapa pula tidak.Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak
berdaun seringkli dinamakan sumbu bunga (scapus).Ibu tangkai yang bercabang
memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam.Selain dari itu,jumlah
cabang,panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang
tadi,berpengaruh terhadap urut-urutan mekarnyamasing-masing bunga pada suatu
bunga majemuk.Bertalian dengan sifat-sifat itu bunga majemuk dibedakan dalam
tiga golongan:
A.Bunga majemuk tak terbatas
(inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides atau inflorescentia
centripetala).
yaitu bunga
majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus ,dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak,dan mempunyai susunan”acropetal” (semakin muda
semakin dekat dengan ujung ibu tangkai) ,dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini
mekar berturut-turut dari bawah ke atas.Jika ujung ibu tangkai tak mendukung
suatu bunga tampaknya seakan-akan bunga majemuk ini tak terbatas ,lagi
pula jika dilihat dari atas,nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang
terakhir mekarnya adalah bunga yang menutup ibu tangkainya.Karena yang mekar
mulai dari pinggir menuju ke pusat itulah mengapa dinamakan :inflorescentia
centripetala.Bunga majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada:kembang merak
(Caesalpinna pulcherrima Swartz),mangga (Mangifera indica L.)
Gambar Bunga majemuk Tak terbatas
B.Bunga
majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia
centrifuga,inflorescentia definita),yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga ,jadi ibu tangkai mempunyai
pertumbuhan yang terbatas.Ibu tangkai ini dapat pula becabang-cabang dan
cabang-cabang tadi juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.Pada bunga
majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu
pokok atau ibu tangkainya,jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat dari
atas).Oleh sebab itu dinamakan :inflorescentia centrifuga.
Melihat jumlah cabang pada ibu
tangkai,bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam tiga morfologi bunga.
Gambar Bunga
majemuk berbatas
C.Macam Perbungaan:
1.yang
bersifat “monochasial”,jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang,ada kalanya
lebih (dua cabang),tetapi tidak pernah berhadapan,dan yang satu lebih besar
daripada yang lainnya.Cabang yang besar seperti ibu tangkai setiap kali hanya
mengeluarkan satu cabang saja.Bunhga majemuk semacam ini ditemukan pada
berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal,kapas,
2.yang bersifat
“dichasial”,jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan,terdapat
pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae),dll.
3.yang
bersifat “pleiochasial”,jika dari ibu tangkai keluar dari dua cabang pada suatu
tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi,misalnya pada bunga oleander
(Nerium oleander L.)
c.bunga
majemuk campuran (inflorescentia mixta),yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan
baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak
berbatas.
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan tersebut diatas
masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam.Berikut akan
diberitahukan suatu ikhtisar berbagai ragam b unga majemuk yang dapat kita
jumpai pada tumbuhan.
a.bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia
racemosa,inflorescentia botryoides,inflorescentia
centripetala)
dalam golongan ini dapat dibedakan
lagi yang:
o
.ibu
tangkainya tidak bercabang-cabang,sehingga bunga (bertangkai atau
tidak)langsung terdapat pada ibu tangkainya.
o
.tandan(racemus
atau botrys),jika bunga bertangkai nyata ,duduk pada ibu tangkainya.misalnya
pada kembang merak Caesalpinna pulcherrima Swartz).
2.bulir (spica),seperti tandan
tetapi bunga tak bertangkai,misalnya bunga jarong (Stachytarpheta jamaicensis
Vahl. )
3.untai atau bunga lada
(amentum),seperti bulir tetapi ibu .
Kalau ternyata Bunga yang dalam
bahasa ilmiah dikenal sebagai flos, berasal dari sebuah tunas dan tunas ini
merupakan pertumbuhan batang yang terhanti dan berubah manjadi tangkai kecil
(pedicellus) dan dasar bunga (receptaculum).
Kemudian daun-daunnya masih ada namun berubah bentuk dan warnanya menjadi daun-daun kelopak (sepalae) dan daun-daun mahkota (petalae) serta daun-daun buah (carpella).
D.Bagian-Bagian Penting pada Bunga
•Tangkai bunga (pedicellus)
Kemudian daun-daunnya masih ada namun berubah bentuk dan warnanya menjadi daun-daun kelopak (sepalae) dan daun-daun mahkota (petalae) serta daun-daun buah (carpella).
D.Bagian-Bagian Penting pada Bunga
•Tangkai bunga (pedicellus)
Yaitu
bagian bunga yang masih jelas bersifat batang, padanya seringkali terdapat
daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang menyerupai daun, berwarna hijau,
yang seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.
•Dasar bunga (receptaculum)
•Dasar bunga (receptaculum)
Yaitu ujung tangkai yang seringkali
melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah
mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu
sama lain, bahkan biasanya lalu tampak duduk dalam satu lingkaran.
•Hiasan bunga (perianthium), yang terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium).
•Hiasan bunga (perianthium), yang terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium).
Yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan
daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat
yang masih jelas.
•Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum).
•Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum).
Yang pada bunga merupakan bagian
yang biasanya di sebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorfosis
daun yang di sebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat di temukan satu atau
beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi
dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah.
•Alat kalamin jantan (androecium),
berupa benang sari (stamen).
Bagian ini sesungguhnya juga
merupakan metamorfosis daun yang menghasilkan serbuk sari.(Androecium) terdiri
atas sejumlah benang sari (stamen).
Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna...berikut penjelasannya !!!
Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.
Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).
Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna...berikut penjelasannya !!!
Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.
Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).
E. Kelamin Pada Bunga
a.Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.
b.Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.
F.Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.
Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
- Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
- Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
- Cakram (discus)
G.Kelopak Bunga (calyx)
•Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup.
•Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla)
•Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.
H.Putik (pistillum)
2.Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
•Bakal Buah (ovarium)
•Tangkai putik (stylus)
•Kepala putik (stigma)
•Benang Sari (stamen)
1.Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
•Tangkai sari (filamentum)
•Kepala sari (anthera)
•Penghubung ruang sari (connectivum)
I.Bunga Terbagi atas , Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga tunggal sering disebut dengan planta uniflora.
Bunga majemuk disebut dengan planta multiflora.
Planta multiflora ( bunga Majemuk ) ini terbagi menjadi beberapa macam menurut sifatnya, yaitu :
1. Bunga Majemuk tak Berbatas (inflorescentia racemosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian bawah atau yang dekat dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari samping ke tangah.
Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
•Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
•Bulir (spica) pada bunga jarong
•Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
•Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
•Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
•Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
•Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)
Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi
•Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
•Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
•Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
•Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)
2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian atas atau yang paling jauh dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari tengah ke samping.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae
3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu.
J.Diagram Bunga
Dalam mendeskripsikan bunga, di
samping secara verbal dapat ditambahkan gambar-gambar, agar pembaca dapat
memperoleh kesan yang lebih mendalam tentang keadaan bunga. Salah satu gambar
yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya adalah diagram bunga.
Dalam menbicarakan tentang bunga dan
bagian-bagiannya, telah diterangkan, bahwa bagian-bagian bunga duduk di atas
dasar bunga, masing-masing teratur dalam satu lingkaran atau lebih. Dalam
diagram bunga, masing-masing bagian harus digambarkan sedemikian rupa, sehingga
tidak mungkin dua bagian bunga yang berlainan digambarkan dengan lambang yang
sama. Mengingat, bahwa yang digambar
pada diagram pada diagram itu penampang-penampang melintang masing-msing
bagian bunga seperti telah diuraikan di atas, maka kemungkinan adanya persamaan
gambar hanyalahn mengenai daun-daun kelopak dan daun tajuk bunga, sedangkan
mengenai benang sari dan putiknya rasanya tidak akan terjadi kekeliruab. Oleh
sebab itu kelopak dan dau tajuk harus selalu digambar dengan lambang-lambang
yang jelas berbeda, walaupun bentuknya mirip satu sama lain.
Jik kita hendak membuat diagram
bunga, kita harus memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
1. Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan
perencanaan suatu diagram, kita membedakan dua macam letak bunga :
a. Bungs pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
b. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos
axillaris).
2. Bagian-bagian bunga kan kita buat diagram tadi
tersusun dalam berapa lingkaran.
Gambar
Diagram bunga aksilar
K.
Rumus Bunga
Susunan bunga dapat pula dinyatakan
dengan sebuah rumus, yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf,
angka-angka, yang semua itu dapat memberikan gambar mengenai berbagai sifat
bunga beserta bagian-bagiannya.
Lambang-lambang yang di pakai dalam rumus
bunga memberitahukan sifat bunga yang berkaitan dengan simetrinya atau jenis
kelaminnya, sedangkan angka-angka menunjukkan jumlah masing-masing bagian
bunga. Disamping itu masih terdapat lambang-lambang lain yang memperlihatkan
hubungan bagian-bagian bunga satu sama lain:
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat
di tunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut:
1) Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata
kalix
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2) Tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C
singkatan kata corolla
(istilah ilmiah untuk mahkota bunga)
3) Benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A,
singkatan kata androecium (istilah
ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4)
Putik, yang
dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium
(istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).
Jika kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun
warnanya, kita lalu mempergunakan huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut,
yaitu huruf P, singkatan kata perigonium (
tenda bunga).
Dibelakang huruf-huruf tadi lalu di taruhkan
angka-angka yang menunjukkan jumlah masing-masing bagian tadi, dan di antara
dua bunga yang di gambarkan dengan huruf dan angka itu di taruh koma.
Jika bunga misalnya mempunyai 5 daun kelopak, 5 daun
mahkota , 10 benang sari dan putik yang terjadi dari sehelai daun buah, maka
rumusnya adalah :
K 5.C5.A10.G1 (bunga merak )
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bunga
adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini
disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh
sejumlah fitohormon tertentu.
Ada tiga macam bentuk bunga majemuk
yaitu :
· Bunga
majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)
· Bunga
majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)
· Bunga
majemuk campuran (inflorescentia mixta).
-Bagian-bagian
bunga :
a). Tangkai Bunga
b). Dasar Bunga
c). Hiasan Bunga
d). Alat-alat kelamin jantan.
e). Alat-alat kelamin betina.
-Diagram
Bunga.
Jika kita hendak membuat diagram bunga, kita
harus memperhatiakan hal-hal sebagai berikut :
3. Letak bunga pada tumbuhan. Dalam hubungannya dengan
perencanaan suatu diagram, kita membedakan dua macam letak bunga :
c. Bungs pada ujung batang atau cabang (flos terminalis)
d. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun (flos
axillaris).
4. Bagian-bagian bunga kan kita buat diagram tadi
tersusun dalam berapa lingkaran.
-Rumus
Bunga.
Oleh suatu rumus bunga hanya dapat
di tunjukkan hal-hal mengenai 4 bagian pokok bunga sebagai berikut:
1) Kelopak, yang dinyatakan dengan huruf K singkatan kata
kalix
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
yang merupakan istilah ilmiah untuk kelopak.
2) Tajuk atau Mahkota, yang dinyatakan dengan huruf C
singkatan kata corolla
(istilah ilmiah untuk mahkota bunga)
3) Benang-benang sari, yang di nyatakan dengan huruf A,
singkatan kata androecium (istilah
ilmiah untuk alat-alat jantan pada bunga).
4)
Putik, yang
dinyatakan dalam huruf G, singkatan kata gynaecium
(istilah ilmiah untuk alat betina pada bunga).
B.Saran
Morfologi
Tumbuhan tepatnya BUNGA perlu di pelajari lebih seksama untuk lebih memahimanya. Namun semoga dengan
adanya makalah ini dapat membantu para pembaca atau pendengar untuk mengetahui
tentang materi BUNGA.
DAFTAR PUSTAKA
Tjirosoepomo, Gembong. 2005.
Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Morton, J. 1987. Mango. p. 221–239.
In: Fruits of warm climates. Julia F.
Morton, Miami, FL. New York.
Syamsuhidayat, Sugati S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman
Obat Indonesia.Edisi ke-2, Departemen Kesehatan RI Bagian Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Tjitrosoepomo,G,
1994, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.